05 Juni 2008

Opini tentang Konversi Hutan Karet di Kawasan Bukit Semarang Baru

Untuk tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi ini, saya tergabung sebagai anggota dalam kelompok 3. Kelompok saya mengangkat permasalahan konversi hutan karet yang terjadi di Bukit Semarang Baru (BSB).

Dari pengamatan lapangan yang kami lakukan, kawasan BSB tersebut ternyata dahulunya adalah hutan karet. Saat ini, di kawasan tersebut, memang masih terlihat beberapa lokasi yang masih berupa hutan karet. Namun, jika dilihat dari master plan kawasan BSB, kawasan tersebut akan digunakan seluruhnya untuk kawasan terbangun dan hanya menyisakan sedikit tempat untuk lahan hijau.

Wah...sebenarnya hal ini sungguh sangat disayangkan.
Bumi ini membutuhkan banyak paru-paru agar selalu nyaman untuk tempat tinggal manusia.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, paru-paru Bumi pun berangsur-angsur menyusut.
Kawasan-kawasan konservasi berubah menjadi kawasan terbangun.

Boleh lah... Kalau saja pembangunan tersebut masih peduli dengan lingkungan.
Dengan begitu kan bencana alam yang diakibatkan kerusakan alam tidak akan terjadi. Selain itu, mungkin tidak akan ada yang namanya Global Warming alias Pemanasan Global.

Hueh...
Serem juga jika membayangkan dampak-dampak dari pemanasan global yang akan terjadi. Namun, kenapa manusia tidak memikirkannya?!
Atau mungkin sudah memikirkan tapi tetap tidak peduli dengan lingkungan?!
Owh...menyedihkan sekali.

Seharusnya, konversi hutan karet di kawasan BSB itu tidak perlu terjadi.
Karena secara tidak langsung, konversi tersebut mengakibatkan banjir di daerah sekitarnya yang lebih rendah. Selain itu, air hujan yang langsung jatuh ke tanah akan menyebabkan tanah terkikis dan mengakibatkan longsor di kemudian hari.

Oh iya... Tanpa adanya pohon-pohon karet itu tentu akan mengurangi bahan baku getah karet kan?!
Wah... Indonesia jadi menambah barang yang harus diimpor donk.
Duit lagi...
Apa gak sayang tuh duit dibuang-buang untuk beli barang yang sebenarnya masih bisa kita hasilkan sendiri?!

Hueh...
Teman2, sayangi alam seperti kau sayangi pacarmu yah.
Kan kalau lingkungan alam kita rusak, kita tinggal mau dimana?!
Hayo...
Mulai sekarang dipikirkan yah.
Untuk teman2 Plano, kita harus jadi planner yang sayang lingkungan.
Okeh... :P

1 komentar:

CROCODILE FORGET,BAJUL KESUPEN,BOYOLALIKU!! mengatakan...

bagus!!!!
sesama anak plano aku dukung
save our nature ya ibu ito
hahahaha